Nama Produk: Bahasa Indonesia:Butil Akrilat
Format molekul:Asam asetat C7H12O2
Nomor CAS:Nomor 141-32-2
Struktur molekul produk: Bahasa Indonesia:
Spesifikasi:
Barang | Satuan | Nilai |
Kemurnian | % | Nomor telepon 99.50menit |
Warna | Pt/Co | 10 maks |
Nilai asam (sebagai asam akrilik) | % | 0,01 maks |
Kadar air | % | 0,1 maks |
Penampilan | - | Cairan bening tidak berwarna |
Sifat Kimia:
Butil akrilat adalah cairan tak berwarna dengan bau tajam. Cairan ini mudah bercampur dengan sebagian besar pelarut organik. Butil akrilat mengandung salah satu dari tiga inhibitor berikut untuk mencegah polimerisasi dalam kondisi penyimpanan yang direkomendasikan:
Hidrokuinon (HQ) CAS 123-31-95
Monometil eter hidrokuinon (MEHQ) CAS 150-76-5
Butil hidroksitoluena (BHT) CAS 128-37-0
Aplikasi:
Butil akrilat merupakan jenis akrilat aktif pada umumnya. Butil akrilat merupakan monomer lunak dengan reaktivitas yang kuat. Butil akrilat dapat ditautkan silang, dikopolimerisasi, dan dihubungkan dengan berbagai monomer keras (hidroksialkil, glisidil, dan metilamida) untuk membentuk berbagai polimer seperti losion dan kopolimerisasi yang larut dalam air. Butil akrilat juga dapat menyiapkan plastik dan polimer yang ditautkan silang untuk memperoleh banyak produk dengan karakteristik yang berbeda dalam hal viskositas, kekerasan, daya tahan, dan suhu transisi gelas. Butil akrilat merupakan zat antara yang penting dengan konsumsi aplikasi yang tinggi. Butil akrilat banyak digunakan dalam pelapis, perekat tekstil, plastik, serat sintetis, deterjen, bahan penyerap super, aditif kimia (dispersi, flokulasi, pengental, dll.), karet sintetis, dan industri lainnya.