Metanol danisopropanoladalah dua pelarut industri yang umum digunakan.Meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan, mereka juga memiliki sifat dan karakteristik berbeda yang membedakannya.Pada artikel ini, kita akan mempelajari secara spesifik kedua pelarut ini, membandingkan sifat fisik dan kimianya, serta aplikasi dan profil keamanannya.

Pabrik isopropanol

 

Mari kita mulai dengan metanol, juga dikenal sebagai alkohol kayu.Ini adalah cairan bening tidak berwarna yang dapat bercampur dengan air.Metanol memiliki titik didih rendah yaitu 65 derajat Celcius sehingga cocok digunakan pada aplikasi suhu rendah.Ia memiliki nilai oktan yang tinggi, yang berarti dapat digunakan sebagai pelarut dan anti ketukan pada bensin.

 

Metanol juga digunakan sebagai bahan baku dalam produksi bahan kimia lainnya, seperti formaldehida dan dimetil eter.Ini juga digunakan dalam produksi biodiesel, sumber bahan bakar terbarukan.Selain aplikasi industrinya, metanol juga digunakan dalam produksi pernis dan lak.

 

Sekarang mari kita mengalihkan perhatian kita ke isopropanol, juga dikenal sebagai 2-propanol atau dimetil eter.Pelarut ini juga bening dan tidak berwarna, dengan titik didih sedikit lebih tinggi dibandingkan metanol yaitu 82 derajat Celcius.Isopropanol sangat mudah bercampur dengan air dan lipid, menjadikannya pelarut yang sangat baik untuk berbagai aplikasi.Umumnya digunakan sebagai bahan pemotong pada pengencer cat dan produksi sarung tangan lateks.Isopropanol juga digunakan dalam produksi perekat, sealant, dan polimer lainnya.

 

Dalam hal keamanan, metanol dan isopropanol memiliki bahaya tersendiri.Metanol bersifat racun dan dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata atau tertelan.Ia juga sangat mudah terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara.Di sisi lain, isopropanol memiliki tingkat mudah terbakar yang rendah dan kurang mudah meledak dibandingkan metanol bila dicampur dengan udara.Namun, bahan ini masih mudah terbakar dan harus ditangani dengan hati-hati.

 

Kesimpulannya, metanol dan isopropanol merupakan pelarut industri yang berharga dengan sifat dan aplikasi uniknya masing-masing.Pilihan di antara keduanya bergantung pada persyaratan spesifik aplikasi dan profil keamanan masing-masing pelarut.Metanol memiliki titik didih lebih rendah dan lebih mudah meledak, sedangkan isopropanol memiliki titik didih lebih tinggi dan kurang mudah meledak namun tetap mudah terbakar.Saat memilih pelarut, penting untuk mempertimbangkan sifat fisik, stabilitas kimia, toksisitas, dan profil mudah terbakar untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.


Waktu posting: 09 Januari 2024